Tungku Tabu
Ironi
Aku
terkapar dalam tungku tabu
tungku itu
berisi minyak
dan
mendidih oleh api dari moksa di sisi gelap
Ketika
api dinyalakan untuk pertama kali
aku
nyaman
aku
riang
Betapa
tidak?
Ini
tak lebih dari seorang bayi tak benoda,
mandi
di air hangat
aku
tentram
aku
gembira
Sesekali
kedua telapak tanganku sedikit kuhantamkan ke permukaan air
riak
airnya saling bertautan, seakan riak air ria jua
aduh,
mataku terciprat air
arrgghh,
aku juga menelannya
Kenapa
mataku perih?
Kenapa
lambungku mual?
ah,
aku lupa!
Ini
bukan air
Ini
minyak
Mataku
tak mampu melihat apapun selain gelap
Lambungku
tak mampu mencerna apapun selain tuba
Kulitku
merasakan minyak ini sudah tidak hangat lagi
agak sedikit memanas
sedikit panas
memanas lagi
panas lagi
dan mendidih
aku
tersiksa
tak
ada yang bisa ku lakukan
selain
meronta
menjerit
meleleh
dan mati.
Jepara
Senin, 6
Februari 2012