Pahlawan Mahasiswa Indonesia, Sondang Hutagalung

Aksi Sondang Hutagalung menuai banyak opini di mata masyarakat. Banyak yang menganggap aksi tersebut sebagai bentuk protes yang positif tapi tak sedikit juga yang memandang sebagai suatu kesia-siaan belaka. 

Mahasiswa sebagai agent of change seharusnya menjadi tolok ukur, betapa mahasiswa adalah salah satu unsur yang bisa menjadi jembatan antara aspirasi rakyat dengan pemerintah. Juga sebagai kritikus keras nan konstruktif dalam menentang kebijakan pemerintah yang tak sedikit merugikan rakyat.

Bisa kita lihat dari aksi bakar diri Sondang Hutagalung, betapa ia menjunjung tinggi keadilan. Dalam aksi tersebut, masyarakat banyak yang bertanya-tanya, apa sebenarnya motif Sondang Hutagalung sampai-sampai rela mengakhiri hidupnya hanya untuk mengkritik para penjahat berkerah putih dan oknum-oknum lain yang berlenggang di tahta bertajuk Republik Indonesia. Mungkin dengan begitu, ia berharap agar pemerintah bisa membuka pikirannya untuk lebih memperhatikan aspirasi rakyat.

Namun, di sisi lain, tak sedikit juga yang memandang bahwa aksi bakar diri tersebut adalah salah salah satu bentuk kebodohan. Buat apa memprotes elite politik sementara hidup kita berakhir? Toh, belum tentu kritik kita diterima oleh mereka. Kalaupun diterima, toh kita tidak bisa merasakan kebijakan baru yang mensejahterkan rakyat kita.

Meski yang namanya demonstrasi selalu memiliki konotasi negatif seperti kekerasan, pemaksaan, perusakan, kebrutalan dan lain sebagainya, bukankah kritik terhadap orang atas bisa dikobarkan dalam bentuk lain, seperti menulis opini di surat kabar ataupun majalah?

Dari apa yang dilakukan Sondang tentu kita tak bisa serta merta menganggap ia sakit jiwa. Tidak mungkin seorang aktivis melakukan aksi tanpa didasari maksud dan tujuan yang jelas. Ini meupakan salah satu bentuk kekecewaan terhadap kinerja pemerintah yang carut marut. Ada pesan dari Sondang yang bukan hanya sekedar pesan yang disampaikan oleh Mahasiswa kepada elite politik. Tapi pesan itu merupakan representasi dari seluruh rakyat Indonesia.

Terbukti setelah aksi bakar diri Sondang banyak aksi solidaritas untuk mengenang aksinya, bahkan ia disebut-sebut sebagai pahlawan Mahasiswa Indonesia. Aksi Sondang pun berlanjut ke demo-demo Mahasiswa dalam satu suara yang sama. Seakan-akan aksi Sondang menjadi simbol sebagai poros obor semangat yang mampu membakar Mahasiswa Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak rakyat yang selama ini tertindas oleh para penguasanya.

(Opini saya tentang Sondang Hutagalung ini sebenarnya sudah saya tulis sejak lama, sekitar Desember 2011. Dan saya kirimkan ke Suara Merdeka, tp tidak dimuat, ha7x)